Senin, 08 Desember 2014

Sistem Operasi



Apa itu Sistem Operasi ?

Sistem operasi adalah sebuah program yang bertindak sebagai perantara antara pemakai komputer dengan perangkat keras komputer. Dalam hal ini, pemakai komputer dapat berupa orang atau program lain atau mesin lain atau komputer lain atau apapun yang dapat berinteraksi dengan komputer.
Tujuan dari sistem operasi itu sendiri adalah
(1) untuk mengeksekusi program pemakai dan membantu menyelesaikan masalah pemakai dengan lebih mudah.
(2) menjadikan sistem komputer mudah dan nyaman untuk digunakan. Lebih jauh lagi, sistem operasi dapat membantu mengefisienkan pemakaian perangkat keras komputer.
Sistem operasi dapat dikatakan sebagai berikut, walaupun tidak ada definisi tepat yang dapat diakui secara umum:
1. Pengalokasi sumber daya (resource allocator), mengelola semua sumber daya dan menentukan permintaan sumber daya mana yang harus dipenuhi sehingga penggunaan sumber daya menjadi efisien dan adil.
2. Program kendali (control program), mengendalikan eksekusi dari program program
untuk mencegah terjadinya kesalahan (error) dan penggunaan komputer yang tidak seharusnya (improper).
3. Semua apa yang vendor kirimkan ketika kita membeli sebuah sistem operasi, walaupun hal ini dapat sangat bervariasi dari satu vendor ke vendor lainnya. Kernel sistem operasi dijalankan pertama kali oleh program bootstrap yang biasanya disimpan dalam ROM (Read Only Memory) atau EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) dan disebut firmware.
Program bootstrap melakukan pengecekan dan inisialisasi semua aspek dari sistem perangkat keras komputer.

Struktur Sistem Komputer
Sistem komputer dapat dibagi ke dalam empat komponen utama berikut:
1. Perangkat keras (hardware), menyediakan sumber daya komputasi yang berupa prosesor, memori, dan piranti masukan/keluaran.
2. Sistem operasi (operating system), mengendalikan dan mengkoordinasikan penggunaan perangkat keras untuk berbagai program aplikasi dan pemakai.
3. Program-program aplikasi (application programs), menentukan cara bagaimana sumber daya komputer dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan komputasi dari pemakai, misal: word processor, web browser, compiler, database system, dan video game.
4. Pemakai (user), dapat berupa orang, mesin, ataupun komputer lainnya. Perhatikan gambar berikut yang menghubungkan keempat komponen sistem komputer yang telah dijelaskan sebelumnya.
Perhatikan gambar berikut yang menghubungkan keempat komponen sistem komputer yang telah dijelaskan sebelumnya.

Gambar 1. Organisasi sistem komputer


Operasi Sistem Komputer
Beberapa fakta mengenai operasi-operasi yang terjadi dalam sistem komputer adalah sebagai berikut:
1. Piranti masukan/keluaran dan prosesor dapat berjalan secara paralel.
2. Setiap pengendali piranti bertanggung jawab terhadap sebuah tipe piranti.
3. Setiap pengendali piranti memiliki penyangga lokal (local buffer).
4. CPU memindahkan data dari/ke memori utama ke/dari penyangga–penyangga
lokal.
5. Masukan/keluaran terjadi dari piranti ke penyangga lokal dari pengendali.
6. Pengendali piranti memberi informasi ke CPU bahwa operasinya telah selesai dengan cara mengirimkan selaan atau interupsi (interrupt). Interupsi memiliki berbagai fungsi seperti tertulis berikut ini:
1. Secara umum, interupsi memindahkan kendali ke rutin layanan interupsi (interrupt service routine) melalui vektor interupsi yang berisi alamat-alamat dari rutin-rutin layanan.
2. Arsitektur interupsi harus menyimpan alamat dari instruksi yang diinterupsi.
3. Semua interupsi yang muncul akan diabaikan selama interupsi lain sedang diproses untuk mencegah hilangnya sebuah interupsi.
4. Sebuah jebakan (trap) adalah interupsi yang dibangkitkan oleh perangkat lunak yang disebabkan oleh sebuah kesalahan atau permintaan pemakai. Mengingat berbagai fungsi interupsi banyak terjadi dalam proses eksekusi sebuah sistem operasi, maka dapat dikatakan bahwa sebuah sistem operasi itu disetir atau dikendalikan oleh interupsi (interrupt driven). Interupsi itu sendiri ditangani oleh sistem operasi dengan menjaga keadaan dari CPU dengan cara menyimpan register-register dan penghitung program (program counter – PC). Sebuah penggalan program menentukan tindakan apa yang harus diambil jika interupsi tertentu terjadi.

Minggu, 16 Februari 2014

TOPOLOGI STAR


Pengertian Topologi Star
Topologi Star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Masing- masing workstation di hubungkan secara langsung ke Server atau Hub/Swich. Intinya topologi ini mengunakan Hub/Switch untuk menghubungkan dari komputer satu ke komputer yang lain. Hub/ Switch berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari kopmputer dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan Hub/Swich tersebut. Topologi jaringan Star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
            Topologi Star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Masing- masing workstation di hubungkan secara langsung ke Server atau Hub/Swich. Intinya topologi ini mengunakan Hub/Switch untuk menghubungkan dari komputer satu ke komputer yang lain. Hub/ Switch berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari kopmputer dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan Hub/Swich tersebut. Topologi jaringan Star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Pada topologi star, HUB berfungsi layaknya seperti pengatur lalu lintas. Jika satu komputer ingin mengirimkan data ke komputer lainnya maka data tersebut dikirimkan ke HUB terlebih dahulu, yang kemudian meneruskannya ke komputer tujuan .

Kelebihan Topologi Star

 Berikut kelebihan-kebebihan yang ada pada Topologi Star :
           Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
           Tingkat keamanan termasuk tinggi.
           Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
           Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
           Akses Kontrol terpusat.
           Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
           Paling fleksibel.
Kesimpulan : bahwa dengan adanya kabel tersendiri  untuk setiap workstation ke server, maka Bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan menambah atau meningkatkan kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan sengan server, dan jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan.

Kekurangan Topologi Star

Dimana ada Kelebihan pasti terdapat kekurangannya, berikut apa saja kekurangan dari penggunaan Topologi Star :
           Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
           Boros dalam pemakaian kabel.
           HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
           Peran hub sangat sensitif sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.
           Jaringan tergantung pada terminal pusat.
           Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
           Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.
Kesimpulan : Kebutuhan kabel yuang lebih banyak dibandingkan dengan Topologi yang lain. Karena setiap workstation harus memiliki kabel tersendiri untuk terhubung dengan Hub/Switch dan juga membutuhkan penanganan secara khusus.